Belajar Pasar Modal itu Mudah
Judul :
Pengetahuan Pasar Modal
Pengarang : Sawidji Widoatmodjo
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
ISBN : 978-602-026-907-8
Tanggal
Terbit : Juli 2015
Tebal
Buku : 286 halaman
Pendahuluan
Buku ini ditulis oleh seorang dosen S1
maupun S2 yang sekaligus menjadi Dekan Fakultas Ekonomi di Universitas
Tarumanegara. Beliau bernama Dr. Sawidji Widoatmodjo, MBA. Selain menekuni
profesi mengajar, ditekuni pula profesi lainnya, seperti menjadi seorang wartawan
dan periset. Dengan menjadi tenaga pengajar selama bertahun-tahun di beberapa
perguruan tinggi di Jakata, tentunya tidak dielakkan lagi mengenai kemampuan
dan pengetahuannya dalam menghasilkan karya tulis yang berbobot. Selain
pengalaman dalam mengajar, beliau juga pernah menjadi seorang Junior Researcher di Center for Policy Studies untuk memperoleh
kemampuan risetnya dalam Lembaga Kajian Ekonomi pimpinan Prof. Sumitro
Djojohadikusumo. Pengalaman menjadi wartawan dimulai menjadi reporter harian Kedaulatan
Rakyat hingga menjadi Pemimpin Redaksi majalah Pilarbisnis. Sebagai praktisi investasi keuangan, beliau pernah
menjadi konsultan Bursa Efek Jakarta. Kini, beliau aktif memberikan training
dan konsultasi investasi keuangan kepada individu dan institusi melalui CFMS (Center for Financial Marketing Studies).
Dalam buku yang ditulis oleh bapak
Sawidji ini, dijelaskan mengenai pasar modal untuk konteks Indonesia dari sisi
akademis, yang didalamnya meliputi perlunya pasar modal bagi masyarakat modern,
definisi pasar modal, sejarah pasar modal Indonesia, go public dalam pasar modal, struktur organisasi dan pelaku dalam
pasar modal, proses IPO, prospektus, jenis dan mekanisme transaksi pasar modal,
Indeks Harga Saham, komoditi perdagangan di pasar modal, reksadana, penghasilan
investasi, risiko investasi, portofolio, analisis, strategi investasi, dan
mekanisme perdagangan.
Pokok-Pokok
Pemikiran
Ada dua alasan mengapa pasar modal harus
dipelajari oleh pelaku bisnis, masyarakat umum maupun mahasiswa. Pertama, dengan semakin gencarnya dicanangkan
apa itu entrepeneurship, maka semakin gencar pula ide-ide bisnis yang
bermunculan. Menjadi entrepeneurship tidaklah semudah membaca teori-teori
keilmuannya. Namun dalam pengaplikasiannya masih belum bisa terwujud dengan
mudah akibat adanya kendala pendanaan/permodalan usaha. Kemampuan membaca
peluang/ kesempatan oleh para calon maupun entrepeneurship ini kurang memadai
untuk dapat membaca apa sebenarnya kegunaan dari adanya pasar modal, yang
seharusnya mereka manfaatkan untuk mengatasi masalah permodalan usaha. Dalam dunia
pasar modal telah disediakan modal-modal usaha yang diperlukan oleh para
pengusaha maupun calon-calon pengusaha oleh para calon investor maupun investor
yang memiliki kelebihan dana. Sehingga dalam buku ini memberikan penjelasan
mengenai pasar modal yang sesungguhnya dan dapat memahami dengan benar manfaat
adanya pasar modal terutama di Indonesia.
Yang kedua,
krisis ekonomi tiga dekade terakhir ini melanda Indonesia yang bersumber dari
pasar modal. Pasar modal yang awalnya dibentuk untuk menyediakan modal usaha
bagi para pengusaha yang kekurangan modal telah disalah gunakan sebagai ajang
spekulasi oleh para oknum. Dengan memehami secara pasti bagaimana mekanisme
yang seharusnya terjadi di pasar modal, sehingga para pembaca diharapkan dapat
mengoptimalkan pasar modal, bukan malah menjadi korban dan penyebab krisis
moneter.
Pada bab pertama, kedua dan ketiga memiliki penjelasan dalam satu konteks
yakni pengenalan mengenai pasar modal. Pada bab pertama, mengetahui perlunya pasar modal bagi perusahaan yang terus
berkembang, sehingga perusahaan membutuhkan modal yang besar untuk jangka
panjang, hal ini bisa diatasi dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Manfaat
pasar modal diantaranya, menjadikan manajemen profesional, solusi suksesi,
alternatif investasi, alternatif sumber dana, dan indikator ekonomi makro. Bab kedua, menjelaskan pengertian pasar
modal, ialah tempat untuk transaksi modal jangka panjang (Fabozi & Modigliani,
2003:10) dimana permintaan diwakili oleh perusahaan penerbit surat berharga dan
penawaran diwakili oleh para investor. Definisi pasar bukan semata-mata
menunjukkan lokasi transaksi seperti pada umumnya, namun tempat transaksi yang
tidak diharuskan penjual dan pembeli bertemu, misalnya dengan melalui internet trading. Dan modal sendiri
bukan berarti uang dalam kondisi fisiknya, namun surat-surat berharga, yaitu
saham, obligasi dan turunannya. Bab ketiga,
sejarah pasar modal Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda yang
mengalami pasang surut, selanjutnya saat Indonesia mengalami kesulitan
ekonomi pada tahun 1960-an pasar tidak
beraktifitas dengan baik. Mengalami kenaikan kembali pada masa pembangunan
ekonomi sejak Orde Baru dimulai yang menunjukkan hasil pada akhir tahun 1980-an
sampai tahun 1990-an. Krisis moneter pada tahun 1997 juga menambah sejarah
penurunan aktifitas di pasar modal. Pada tahun 2008 terjadi penggabungan BEJ
(Bursa Efek Jakarta) dan BES (Bursa Efek Surabaya) menjadi BEI (Bursa Efek
Indonesia).
Pada bab keempat, menjelaskan mengenai go
public yang artinya menghimpun dana dari masyarakat luas untuk menambah
modal suatu perusahaan yang tak terbatas pula. Suatu perusahaan yang telah go public menjadikan penempatan orang
dalam jabatan tidak lagi ditentukan oleh satu orang, melainkan melalui RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) sehingga akan diperoleh para profesional yang andal.
Modal yang dimiliki perusahaan go public
berasal dari hutang kepada lembaga keuangan (dengan jaminan dan bunga), serta
menerbitkan surat berharga (tanpa jaminan) dan ekuitas yang merupakan modal
sendiri (terdiri dari saham, laba ditahan dan agio saham).
Bab kelima
ini menjelaskan struktur organisasi dan pelaku pasar modal. Dalam struktur ini
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menempati posisi paling atas, kemudian dibawahnya
terdapat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Kemudian terdapat penyelenggara
(Bursa Efek Indonesia), pelaku utama (Emiten, Investor, Underwriter, Pialang, Manajer Investasi, Penasihat Investasi),
lembaga penunjang (Biro Administrasi efek, Custodian, Wali amanat, Penanggung,
Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan) dan
profesi penunjang Pasar Modal (Akuntansi Publik, Konsultan Hukum, Notaris,
Penilai).
Bab keenam
menjelaskan tentang proses IPO (Initial Public Offering) yang dalam bahasa
Indonesia diartikan sebagai Penawaran Umum Perdana. Ada empat tahapan yang
harus dilalui perusahaan bila hendak melakukan IPO, yakni masa persiapan, masa
penawaran, masa pencatatan, dan kewajiban setelah go public.
Bab ketujuh,
ialah bab yang menjelaskan mengenai prospektus. Pengertian prospektus adalah
dokumen resmi yang dikeluarkan emiten dalam rangka menjual surat berharga/ efek
kepada masyarakat. Isi dalam prospektus yang dibaca oleh investor, antara lain
jadwal emisi, sejarah singkat perusahaan, komisaris dan direksi, laporan
keuangan, proyeksi, dan kebijaksanaan deviden.
Bab kedelapan
menjelaskan jenis-jenis pasar dan mekanisme transaksi. Jenis pasar ada enam,
yakni pasar perdana, pasar sekunder, pasar perdana dan sekunder, pasar reguler,
pasar negosiasi, dan pasar tunai.
Bab kesembilan,
menjelaskan mengenai Indeks Harga Saham. Indeks harga Saham merupakan pintu/
permulaan pertimbangan kita untuk melakukan investasi. Dengan kemampuan
menganalisis Indeks Harga Saham maka dapat mengurangi risiko atas kerugian. Perhitungan
angka indeks harga saham (IHS) dapat dilakukan dengan membagi harga pada waktu
yang berlaku (Ht) dengan harga pada waktu dasar (H0). Adapun
tiga jenis Indeks Harga Saham, diantaranya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),
Indeks Harga Saham Gabungan Tertimbang, dan Indeks Harga Saham Gabungan dengan
menggunakan Sample. Selanjutnya dijelaskan membaca IHS dengan cara membaca
data, kemudian mentafsirkan. Membaca IHS ini digunakan untuk mengetahui trend
di masa mendatang meskipun kenaikan dan penurunan terhadap IHS waktu dasar ini
masih penting, namun lebih penting lagi mengetahui IHS per saham dari waktu ke
waktu.
Pada bab kesepuluh, dijelaskan apa saja komoditi yang diperdagangkan di
pasar modal. Banyak sekali komoditi yang diperdagangkan dalam pasar modal,
biasanya disebut sebagai surat berharga atau efek. Diantaranya saham, obligasi,
sekuritas kredit, sekuritas penyertaan dana, klaim bukti right, waran, opsi dan
turunannya.
Bab kesebelas,
menjelaskan mengenai reksadana. Reksadana merupakan salah satu bentuk dari
perusahaan investasi (investment company), sehingga merupakan buy side (sisi beli/permintaan). Prinsip
investasi dengan reksadana ialah melakukan investasi menyebar pada sekian instrumen
investasi yang diperdagangkan di pasar modal. Selain itu reksadana
didefinisikan pula sebagai surat berharga yang diterbitkan oleh manajer
investasi kemudian dijual kepada investor, dimana hasil penjualan digunakan
untuk membuat portofolio agar risiko investasi menurun, namun dengan keuntungan
yang relatif besar.
Bab kedua
belas, menjelaskan mengenai penghasilan investasi. Penghasilan investasi
ialah penghasilan yang diperoleh dari kegiatan melakukan kegiatan investasi di
pasar modal jika sedang memperoleh capital
gain. Nama-nama atas hasil yang diberikan oleh instrumen investasi, yakni Growth, Income, dan kombinasi Growth dan Income. Memperoleh penghasilan dari Growth dengan selalu berusaha mendapat harga beli rendah dan harga
jual tinggi. Adapun cara memperoleh penghasilan dari Income, yakni pembayaran penghasilan income dibayarkan pada periode yang telah ditentukan, maka investor
harus bersedia mempertahankan investasinya sampai datang masa pembagian
penghasilan dari income. Mengukur
kinerja investasi dapat dicermati dengan tiga faktor: ditanyakan dalam angka
relatif, dihitung dalam tahunan, dan dihitung dengan basis nilai investasi
awal.
Bab ketiga
belas, menjelaskan mengenai risiko investasi. Risiko ini merupakan bentuk
penyimpangan dari penghasilan yang diharapkan. Terdapat dua pengelompokan
risiko investasi, yakni risiko domestik (diakibatkan oleh penyebab domestik,
misal: inflasi, dan kenaikan suku bunga) dan risiko internasional (diakibatkan
oleh penyebab yang datangnya dari pergaulan ekonomi nasional dengan
internasional, misal: peningkatan harga minyak di pasar internasional).
Pengendalian risiko dilakukan dengan dua cara, diantaranya mengindari (risiko
tidak sistematis) dan menguranginya (risiko sistematis). Selanjutnya menghitung
risiko, dilakukan dengan dua pendekatan (awam dan ilmiah). Penyimpangan dapat
dihitung dengan standar deviasi (SD).
Bab keempat
belas, menjelaskan mengenai portofolio. Portofolio sendiri artinya
melakukan investasi pada berbagai instrumen investasi, bisa sejenis (misal,
saham dengan saham) maupun tidak (misal, saham dengan oligasi) untuk menurunkan
risiko. Portofolio yang ideal, bisa dibuat dengan syarat-syarat: berkorelasi
negatif/kecil, terdiversifikasi, teralokasi. Sedangkan tujuan portofolio, ialah
menurunkan risiko, bukan menaikkan penghasilan.
Bab kelima
belas, menjelaskan tentang analisis. Analisis ialah keahlian membaca dan
menafsirkan dokumen-dokumen yang bersifat nasional hingga masing-masing
perusahaan yang berkaitan dengan pasar keuangan. Pentingnya analisis juga
digunakan untuk menghitung risiko. Jenis-jenis analisis ini diantaranya,
analisis makro ekonomi, analisis fundamental, analisis teknikal, dan analisis
psikologis.
Bab keenam
belas, menjelaskan mengenai strategi investasi. Dua strategi yang umumnya
digunakan, yakni margin trading (investasi
dengan menggunakan dana yang sebagian disediakan oleh perusahaan pialang) dan short selling (melakukan transaksi
dengan posisi melakukan penjualan terlebih dahulu, kemudian baru melakukan
pembelian).
Bab ketujuh
belas, menjelaskan mekanisme perdagangan. Transaksi yang terjadi dalam pasar modal ialah
transaksi abstrak. Yang penting diketahui ialah bahwa membeli dan menjual efek
di pasar modal tidak sesulit yang dibayangkan.
Kekurangan Isi
Buku
Kekurangan isi buku menjadikan seorang
penulis sebagai bahan introspeksi guna menjadikan buku selanjutnya lebih baik
lagi. Pertama, adanya pendahuluan
pada setiap bab yang seharusnya menjadi kelebihan buku, namun pada beberapa bab
tidak terdapat kaitannya dengan bab yang dijelaskan.
Kedua, penyajian tabel Perhitungan Rasio Keuangan dan
tabel Prosedur Analisis Psikologis pada bab Analisis. Penggunaan ukuran font yang
terlalu kecil ini menyulitkan para pembaca dalam membaca dan memahami isinya, karena
kurang terbaca jelas dengan jarak baca normal.
Ketiga, gambar yang disajikan dalam buku seluruhnya berwarna
hitam dan putih, sehingga kurang menarik.
Kelebihan Isi
Buku
Setiap buku pastinya memiliki kelebihan
disamping memiliki kekurangan. Dalam buku ini terdapat beberapa kelebihan, yang
pertama, bahasa yang digunakan dalam
buku ini cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pembaca, terutama
oleh para pemula.
Kedua, buku ini tidak hanya memberikan penjelasan
mengenai teori dalam pasar modal, melainkan disajikan pula ilustrasi transaksi
dan gambar proses transaksi dengan contoh sederhana yang mudah dipahami. Selain
itu, disajikan pula grafik-grafik dan tabel-tabel mengenai data riil kondisi
pasar saham Indonesia yang dapat meyakinkan pembaca akan kegiatan di pasar
modal yang sebenarnya seperti apa.
Ketiga, ukuran buku yang tidak terlalu besar dan dengan
ketebalan yang sedang, yakni 286 halaman untuk ukuran buku pengetahuan yang
mudah dibawa kemana-mana untuk dibaca sewaktu-waktu.
Keempat, dalam pengembangan penjelasan materi buku ini terdapat
teori-teori menurut para ahli sehingga dapat meyakinkan dan meningkatkan
kepercayaan kebenaran akan teori tersebut.
Jember,
19 Maret 2016
Oleh:
Ani
Masruroh