KSPM FEB UNEJ - RESENSI BUKU BANDARMOLOGY: MEMBELI SAHAM GAYA
BANDAR BURSA (UPDATED)
Judul :
Bandarmology : Membeli Saham Gaya
Bandar Bursa (Updated)
Pengarang :
Ryan Filbert
Penerbit :
PT Elex Media Komputindo, Kelompok
Gramedia, Jakarta
Cetakan :
November 2014 dan November 2016
Tebal Buku :
194 halaman
ISBN :
978-602-02-9614-2
Ryan Filbert adalah seorang praktisi dunia
investasi dan pasar modal semenjak tahun 2004. Tahun itu adalah semester
pertamanya di Fakultas Seni Rupa dan Desain dan beliau mendalami dunia pasar
modal secara otodidak dengan memperdalam instrumennya satu per satu, dimulai
dari produk konvensional seperti deposito, saham, dan obligasi, sampai produk
turunannya, seperti reksa dana, option dan forex. Semenjak tahun 2012,
catatan-catatan kecil dan jurnal hariannya dalam dunia investasi dibukukan dan
dicetak. Sedangkan J1d melanjutkan studinya di jurusan Teknik Elektronika dan
melanjutkan gelar master yang serupa dengan Ryan Filbert, yaitu Master Ilmu
Ekonom Perbankan dan Pasar Modal, J1d memiliki wawasan dunia investasi dan
keuangan yang sangat luas. Buku Bandarmology adalah hasil pemahaman J1d yang
disempurnakan oleh Ryan Filbert.
Sebelum membahas isi dari masing-masing bab, pada
bagian pendahuluan terdapat arti dari kata bandar yang diambil dari KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesi). Arti kata bandar, 1. pemain yang menjadi lawan
pemain-pemain lain sekaligus (di permainan dadu, rolet, dan sebagainya); 2.
orang yang menyelenggarakan perjudian;bandar judi; 3. orang yang mengendalikan
suatu aksi (gerakan) sembunyi-sembunyi; 4. orang yang membiayai suatu gerakan
yang kurang baik; 5. orang yang bermodal dalam perdagangan dan sebaginya;
tengkulak. Mem-ban-dar v 1 menjadi bandar; 2 berniaga; Mem-ban-dari v
menjadi bandar; dan Mem-ban-dar-kan v berniaga;memperdagangkan.
Bab pertama berjudul
Proses Perusahaan Melantaikan Sahamnya di Bursa. Isi bab ini mengulas alasan
mengapa perusahaan memperdagangkan sahamnya di bursa, karena perusahaan akan
terlihat bonafide, memberikan transparansi keungan dan adanya keperluan
finasial untuk ekspansi perusahaan. Tahapan yang harus dilalui perusahaan yanga
akan go public menurut Undang-Undang no. 8 tahun 1995 melalui proses persiapan,
pengajuan pernyataan pendaftaran, penawaran umum dan pencatatan saham di Bursa
Efek Indonesia. Selain itu, terdapat peran broker dan perusahaan dalam proses
IPO (Initial Public Offering) agar sukses dibeli investor.
Dalam bab kedua mengenai
Metode Kuantitatif dan Kualitatif, dijelaskan bahwa analisa teknikal merupakan
analisa kualitatif karena menekankan pada aspek pemahaman secara lebih mendalam
pada sebuah keadaan dan generalisasi tidak berlaku disini. Analisa teknikal
yang umum digunakan adalah indikator Bollinger Band, Moving Average
dan Garis Fibonacci. Sedangkan metode kuantitatif adalah metode yang mengukur
sebuah kondisi maupun fenomena secara objektif. Sedangkan pada bab ketiga
dijelaskan tentang Proses Perubahan Harga dimana volume yang besar memang bisa
dijadian sebagai support dan resistance, tetapi hal itu tidak mutlak, bisa saja
sebagai strategi untuk menjaga harga sesuai dengan keinginan
Penjelasan bab selanjutnya
yaitu bab keempat mengenai Pelaku Pasar Modal yaitu institusi pasar modal,
yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan pelaku pasar modal terdiri dari
pelaku domestik (domestic/D) dan pelaku asing (foreign/F). Arus
investasi asing berpengaruh terhadap beberapa pasar berkembang. Ketika harga
naik, investor asing akan menambah jumlah portofolio mereka yang berakibat
harga naik. Namun adanya aliran uang keluar atau diartikan sebagai bertambahnya
penawaran, akan menyebabkan penurunan harga. Pembahasan berikutnya yaitu
Kumpulkan dan Sebarkan yang berarti ada 2 pola yang diikuti. Pola pertama
adalah pola akumulasi yaitu suatu pola untuk mengumpulkan saham yang
aktivitasnya banyak dilakukan daripada jual dan jumlah pembelian lebih sedikit
daripada jumlah jual. Pola kedua adalah pola distribusi yaitu jumlah penjual
lebih sedikit tapi mempunyai nilai yang lebih besar. Pola ini terjadi
penyebaran dari sedikit pihak ke banyak pihak.
Who Is Bandar?
mengulas arti Bandarmologgy menurut Hishmad Al-Amudi yang berbentuk sistem
perhitungan kuantitatif yang lebih menekankan prinsip kumulasi dan distribusi.
Menurud Hishmad, bandarmology terdiri dari 3, pertama bandar penyedia pasar
yaitu penyalur yang menjaga likuiditas melalui selisih jual beli saham pada
rentang harga tertentu. Kedua bandar gorengan, yaitu pihak yang melakukan
manipulasi harga dan volume untuk kepentingan kelompok. Ketiga adalah bandar
amatir, yaitu pelaku pemula yang berusaha meniru aktivitas bandar untuk
kepentingan pribadi.
Bab Think and Act Like
Bandarmology membahas tentang berpikir seperti bandar dengan melakukan
akumulasi sehingga pasar mengalami kenaikan, lakukan apa yang Anda lakukan dan
jangan lakukan yang Anda katakan serta ikuti alur untuk memelihara harga agar
meski terjadi akumulasi, pergerakan sahamnya tetap naik dan wajar. Ada 5 cara
menjadi Creating Bandarmology yang dibahas bab kedelapan. Pertama, cara
mengambil data, yaitu data top 5 broker sell dan top 5 broker buy
dan dilengkapi dengan jangka waktu. Langkah kedua, cara mengolah data yaitu
dengan mengambil top 5 dari buy volume dan sell volume. Langkah
terakhir yaitu hasil data olahan. Langkah keempat, bandarmology dalam olahan
dan langkah terakhir hasil dari bandarmology.
Contoh Kain Bandarmology
yang disajikan dalan bab kesembilan mengenai contoh lain dari bandarmology,
yaitu penggabungan BSM dan UUS BTN membuat saham BBTN mengalami kenaikan yang
begitu tinggi dan distribusi yang semakin besar. Sebagai bab penuttup,
disampaikan tentang pesan, kesan dan petuah penulis selama menulis buku
Bandarmology dan bab terakhir ini juga meringkas metode bandarmology ke
beberapa poin penting.
Kelebihan dari buku
Bandarmology ini adalah penulis mendeskripsikan pokok bahasan dengan lugas,
bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Setiap pembahasan, penulis
memberikan contoh-contoh yang terkait dan memberikan ilustrasi sebelum pokok
bahasan diulas. Ilustrasi buku cukup menarik pembaca dan pokok bahasan dibahas
secara ssitematis. Kekurangan terletak pada pokok bahasan diulas secara singkat
dan kurang mendetail.
Saran untuk penulis agar lebih mengulas
pokok bahasan dengan deskripsi yang jelas dan dibahas secara lebih mendetail.