SEMINAR NASIONAL PASAR MODAL 2018
KSPM FEB UNEJ-Seminar Nasional Pasar
Modal merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membahas topik terkini dalam dunia perekonomian
khususnya pasar modal bersama para pakar dan ahli, dengan tujuan untuk menambah
wawasan dan memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang topik tersebut
kepada para peserta seminar. Kegiatan ini adalah salah satu dari
serangkaian acara Capital Market Fair
(CMF) yang merupakan progam kerja tahunan dari Kelompok Studi Pasar Modal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Seminar Nasional KSPM tahun ini diadakan pada tanggal 17
November 2018 di Gedung Soetardjo Universitas Jember.
Perekonomian dunia ada karena dimulai dari adanya
sebuah kebutuhan yang menunjang keberlangsungan hidup manusia di bumi,
keberlangsungan hidup tersebut menimbulkan kebutuhan. Menurut Adam Smith,
kebutuhan ekonomi dibagi menjadi tiga bagian, priemer, skunder, tersier yang mana dari situlah dalam memenuhi
kebutuhan perlu adanya Sumber Daya Alam (SDA). Tidak hanya itu, kebutuhan
manusia tidak bias di penuhi dengan apa yang di sediakan oleh alam di
manfaatkan secara langsung, akan tetapi di butuhkan juga pengolahan SDA
tersebut untuk menjadi barang atau jasa yang dapat digunakan langsung oleh
manusia.
Pengolahan SDA dalam prekonomian membutuhkan semacam
alat dan tenaga kerja untuk merubah barang mentah menjadi barang jadi. Hal ini
menjadi masalah dalam perkembangan ekonomi agar menjadi lebih efesien dan
efektif. Dari permasalahan tersebut manusia terus berinovasi untuk mencapai
efektivitas dan efesiensi dalam melakukan peroses-peroses pengolahan tersebut.
Dalam peradaban perkembangan peroses pengolahan itu sangat beragam di mulai
dari manual sampai didukung dengan adanya teknologi, kelompok yang kemudian
dalam tren sekarang disebut perusahaan yang di dalam terdapat sebuah
peroses-proses yang di sebut produksi, yang di implentasikan dalam bentuk
pabrik atau semacamnya.
Proses produksi itu sangat dibutuhkan karena berkaitan
dengan relevansi pemenuhan kebutuhan keberlangsungan hidup manusia di bumi.
Manusia di bumi terkelompok menjadi kebangsaan yang di naungi oleh badan besar
yaitu kenegaraan, yang mana keberlangsungan hidup bangsanya menjadi hal paling
vital, sehingga hal itu kita kenal dengan kesejahteraan bangsa, maka oleh
karena itu Negara memberi support yang begitu besar dalam kesejahteran
rakyatnya melewati perusahaan-perushaan yang itu menjadi bahan penunjang
ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan bagi bangsanya atau masyarakat yang
dinauingi tersebut.
Perekonomian dunia yang sedang berlangsung dan
berangsur-angsur melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhan bangsanya dapat dinilai dari sebgaimana kesejahteraan itu dapat
dinikmati bagi seluruh rakyatnya, bukan hanya dari hal alat pemenuhan kebutuhan
semata akan tetapi kenyamanan bagi rakyatnya tidak adanya rasa tertekan oleh
proses produksi tersebut, maka dari itu perusahaan melakukan inovasi secara
continue yang pada akhirnya akan merujuk pada hal yang praktis dalam melakukan
proses produksi, maka dari sanalah dapat kita nikmati kemerdekaan secara hakiki
dapat di nikmati oleh masyarakatnya dalam bidang ekonomi.
Dalam peroses produksi perusahaan juga membutuhkan
biaya untuk berinovasi lebih lanjut menuju arah yang lebih efesien dan efektif,
sehingga perushaan dalam proses produksinya akan terhambat jika tidak diimangi
dengan sumber modal yang kurang memadai, maka dari itu perusahaan membuka
ekspansi modal terhadap orang luar dengan cara menukarkan surat berharga
terhadap modal yang dibutuhkan. Hal ini menjadi permsalahan juga di kalangan
perekonomian dunia sehingga timbullah sebuh pasar yang memperjual belikan surat
berharga tersebut, yang pada awalnya di awali di Amerika Serikat yang kemudian
masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan belanda dan sampai sekarang menjadi
bahan perbincangan hangat dikalangan ekonom Indonesia.
Para ekonom di dunia menjelaskan bahwa perekonomian
sebuah Negara dikatakan mandiri apabila dapat melakukan produksi sendiri dalam
pemenuhan kebutuhan rakyatnya, baik dari segi perusahaan atau SDA-nya. Maka
dari itu para pemodal yang mengalokasikan dananya untuk menjadi modal dalam
suatu perusahaan diharapkan dari pemodal domestic atau pemodal dalam negri,
dengan begitulah perekonomian suatu Negara bias dikatakan mandiri.
Di Indonesia masih banyak perusahaan-perusahaan yang
beroperasi pemodal di dalamnya terdapat pemodal-pemodal asing, hal ini menjadi
permasalahan besar, karena dalam ilmu keperuahaan pemodal mempengaruhi
keputusan keputusan yang akan diambil dalam menjalankan operasi perusahaan
tersebut, baik dari produksi atau kerja organisasi dan ekspansi peruhaan dalam
bidang distribusi halis produksi.
Dengan inilah kami dari Kelompok Studi Pasar Modal
Universitas Jember mengangkat tema ”Investasi
di Pasar Modal Menjadi Pilihan Tepat bagi Generasi Milenial” dan menghadirkan beberapa tokoh ekonomi Indonesia dan motivator
yang berasal dari investor muda Indonesia, karena mengingat objek yang kami
sasar adalah para pemuda yang sekarang sudah identik dengan label generasi
milenial.
Adapun pemateri yang kami hadirkan diantaranya adalah
Rifnal Alfani selaku Kepala Sub Bagian Pengawas Pasar Modal Otorasi Jasa
Kuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur, Adhe Citra Widiatmoko,S.T. selaku Head of Marketing Area 2 Retail Division
PT Indo Premier Sekuritas, Jonnathan Jordian,S.E.,CT.,CRA., RSA., CPS selaku
motivator, investor, sekaligus equity
analyst, dan Lia Rachmawati,S.E.,M.Ak. selaku Ketua Galeri Investasi BEI
STIE Mandala Jember. Tidak lupa juga Moderator kebanggaan kami Prof. Drs.
Tatang Ary Gumanti, M.Buss.Acc., Ph.D. selaku Dosen dan Konsultan Senior Lab
FEB Universitas Jember.
Kami berharap dengan adanya forum besar ini dapat
menyadarkan dan menggerakkan para pemuda khususnya para mahasiswa/mahasiswi
untuk melakukan investasi di pasar modal agar cita-cita untuk menjadi Negara
mandiri tercapai, dan tidak terbelenggu dengan jajahan kebutuhan modal
perusahaan yang merekrut pemodal dari luar negri atau asing tersebut.
Berikut foto dalam pelaksanaan kegiatan Capital Market Fair
2018 - Seminar Nasional: