KSPM FEB UNEJ - Tidak dapat dipungkiri bahwa hingga pada saat
ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pasar modal hanyalah ajang
spekulasi semata. Karena pergerakan harga di pasar cenderung tidak stabil dan
tidk dapat diprediksi serta tidak mencerminkan kondisi pasar yang sesungguhnya
dari pasar yang bersangkutan.
Sebenarnya ada persamaan dan perbedaan yang mendasar antara
spekulasi dan investasi. Persamaan yang paling mendasar di antara keduanya
bahwa baik dalam investasi maupun spekulasi ada peluang untuk menikmati
keuntungan dan ada pula kemungkinan menderita kerugian. Namun bedanya adalah:
dalam kegiatan investasi dalam kegiatan investasi, maka peluang untuk menerima
keuntungan harus lebiih besar dari pada kemungkinan untu menerima kerugian.
Sebaliknya dalam spekulasi peluang untuk menerima keuntungan akan lebih kecil
dibandingkan peluang untuk menerima kerugian.
Sama dengan halnya pasar pada umumnya, sebenarnya yang
terjadi di pasar modal tidak lebih dari proses tawar menawar antara pembeli dan
penjual, sedangkan barang yang diperjual belikan adalah surat-surat berharga
yang meliputi saham, obligasi, warrant, right, dan lain sebagainya.
Dalam proses transaksi di Pasar Modal kita dapat menggunakan
beberapa cara untuk mengurangi potensi kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Ada 2 jenis analisa yang dapat digunakan dalam
transaksi saham di Pasar modal
(a)
Analisa
Teknikal
Jenis analisa ini adalah kebalikan dari analisa
fundamental yang mengandalkan pada pergerakan harga sekuritas sehari-hari. Para
technicians mempergunakan analisa terhadap pergerakan volume dan harga
sekuritas masa lampau yang kemudian digunakan untuk memprediksi pergerakan
pasar di masa datang. Pergerakan saham yang diamati itu akan membentuk trend.
Trend ini biasanya berbentuk grafik (chart). Oleh karena ketergantungan mereka
pada chart, para pengguna analisa jenis ini sering juga disebut chartist.
Ada beberapa istilah yang harus anda kenali
dalam analisa teknikal, beberapa di antaranya akan dijelaskan berikut ini:
• Dow Theory. Charles H.Dow adalah penemu grafik
jenis ini. Ia membagi grafik dalam tiga tipe pergerakan. Pergerakan utama (primary
moves) menunjukkan pergerakan harga saham yang bisa diamati dalam satu
hingga empat tahun dan akan menunjukkan apakah pasar sedang dalam keadaan bullish
ataupun bearish.Di antara kurun waktu terjadinya pergerakan utama,
terdapat grafik yang menunjukkan pergerakan menengah (intermediate moves), yang
bisa jadi merupakan dampak spekulasi jangka pendek yang ikut menyumbangkan
porsi cukup material pada pergerakan utama. Sedangkan tipe pergerakan paling
akhir disebut pergerakan minor (minor moves) yang muncul secara random di
antara dua tipe pergerakan sebelumnya.
• Support Level. Adalah tingkat harga dimana
minat untuk melakukan aksi beli cukup kuat dan mengalahkan tekanan jual saham
tersebut sehingga dapat menahan harga saham tidak jatuh di bawah tingkat
tersebut.
• Resistance Level. Adalah kebalikan dari
support level, yaitu tingkat harga dimana minat untuk menjual cukup kuat dan
mengalahkan tekanan beli sehingga mampu menahan harga tidak menembus tingkat
tersebut.
• Correction. Penurunan harga saham setelah
sebelumnya mengalami peningkatan.
• Rebound. Peningkatan harga saham setelah
mengalami penurunan sebelumnya.
• Technical Rebound. Kenaikan harga saham
setelah sebelumnya mengalami koreksi cukup tajam.
• Trend. Pola yang terbentuk dari pergerakan
harga dan volume historis dalam jangka waktu tertentu dan dapat menunjukkan
kecenderungan arah pergerakan selanjutnya.
• Bullish and Bearish. Istilah bullish
dipergunakan bila harga melebihi rata-rata pergerakan harga (moving average)
dan moving average sendiri bergerak meningkat. Sedangkan keadaan bearish
terjadi apabila harga saham ada di bawah harga rata-rata dan moving average
bergerak turun
(b) Analisa Fundamental
Analisa fundamental adalah salah satu jenis analisa yang dilakukan oleh
investor dengan memperhatikan laporan keuangan dan fundamental perusahaan
ketimbang memperhatikan perkembangan harga saham tersebut dari hari ke hari.
Para fundamentalist sangat mengandalkan analisa jenis ini karena menurut mereka
analisa jenis ini bebas dari bias karena mempergunakan data-data yang valid.
Analisa fundamental dilakukan untuk memperoleh
nilai intrinsik (intrinsic value) sekuritas. Nilai intrinsik ini selanjutnya
akan dibandingkan dengan nilai pasar saat itu. Apabila ternyata nilai intrinsik
sekuritas lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar, maka sekuritas tersebut
dapat dikatakan undervalued dan anda bisa memutuskan untuk membelinya.
Ada berbagai pendekatan dalam menentukan nilai
intrinsic suatu perusahaan. Bahasan lebih detail dibahas pada bagian Cara
Menilai Saham. Satu cara penghitungan sederhana untuk mendapatkan nilai
intrinsik (P) yang bisa anda terapkan pada analisa fundamental ini, yaitu:
P = Estimated EPS X P/E Ratio
Hasil penghitungan nilai intrinsik ini kemudian
anda bandingkan dengan harga pasar saat itu. Apabila ternyata hasil perhitungan
lebih tinggi, artinya sekuritas yang anda hitung undervalued dan saatnya untuk
membeli dengan harapan harga saham tersebut akan meningkat di kemudian hari.
Sebaliknya apabila lebih rendah, disebut overvalued dan anda harus menghindari
sekuritas jenis ini, dan apabila anda terlanjur memilikinya, saat yang tepat
untuk menjualnya.
Selain mempergunakan perhitungan sederhana di
atas, perhitungan lain yang sering digunakan adalah discounted future cash flow
yaitu mendiskontokan arus kas yang akan diterima oleh investor di kemudian
hari, termasuk atas bunga dan principal (pokok pinjaman).
Berikut beberapa laporan Perubahan Harga Saham Teraktual
1. Saham-saham di lantai Bursa Efek Indonesia
terus melanjutkan keperkasaannya pada Selasa (2/6) siang ini. Indeks Harga
Saham Gabungan mantap di atas level 2.000.
2. IHSG sesi pagi ditutup menguat 1,80 persen
atau 35,939 poin pada 2.034,518. Sektor komoditas, perbankan dan basic industry
menjadi bensin utama indeks berlayar di zona hijau.
3. Adapun indeks Kompas100 juga meningkat 1,78
persen, kemudian indeks LQ45 naik 1,85 persen, serta Jakarta Islamic Index
bertambah 1,68 persen.
4. Sebanyak 121 saham naik mendominasi
perdagangan sesi pagi ini, dibanding 46 saham turun dan 76 saham stagnan. Nilai
transaksi mencapai Rp 5,018 triliun dari 105.148 kali transaksi dengan volume
7,789 miliar saham.
5. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS siang ini ada pada Rp 10.235 per dollar AS.
Akhirnya, IHSG Tembus 2.000
1. Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek
Indonesia pada awal perdagangan Selasa (2/6) pagi langsung menembus level
psikologis baru, 2.000.
2. IHSG pada pukul 09.43 waktu JATS naik 0,85
persen atau 17,262 poin menjadi 2.038,981. Sektor perbankan dan basic industry
menjadi penopang utama laju indeks di jalur positif.
3. Sementara itu, indeks Kompas100 bertambah
0,86 persen, indeks LQ45 bertambah 0,88 persen, dan Jakarta Islamic Index
meningkat 0,79 persen.
4. Kemarin IHSG melonjak 4,26 persen didorong
oleh kenaikan harga komoditas dan juga sentimen positif dari data inflasi Mei
yang kemarin diumumkan oleh BPS. Menurut analis riset Panin Sekuritas, Purwoko
Sartono, angka inflasi bulanan (m-o-m) sebesar 0,04 persen dan tahunan (y-o-y)
sebesar 6,04 persen dinilai investor sangat positif dan terkontrol.
5. Selanjutnya, kata dia, investor akan menanti
hasil sidang rapat Dewan Gubernur BI terkait BI Rate. Sementara itu, investor
global juga tengah berada pada sentimen positif meski masih menanti kemungkinan
yang akan terjadi sehubungan dengan kebangkrutan GM.
6. Secara teknikal, lanjut Purwoko, indikator
RSI menunjukkan IHSG sudah memasuki area overbought. Meski demikian, tingginya
volume perdagangan dan menguatnya arah momentum indikator menunjukkan bahwa
minat/tekanan beli masih akan mendominasi pasar dalam beberapa waktu mendatang.
7. "Indeks kami perkirakan akan mencoba
menembus level 2.000. Jika berhasil kemungkinan akan terus melaju menuju
resistance 2.018. Target support di 1.980," ujarnya.
8. Inflasi Cenderung Menurun Dekati 5 Persen