CMI-39 (CAPITAL MARKET INFORMATION)
ACTIVE INVESTING VS PASSIVE INVESTING
Halo sahabat KSPM!
Diantara dua jenis active dan
passive investing, termasuk jenis manakah kamu?
Yuk simak penjelasan dibawah ini!
Aktive Investing adalah strategi investasi yang memerlukan tindakan investasi secara berulang-ulang. Artinya, Anda sebagai investor akan secara rutin membaca kinerja investasi Anda, lalu secara cekatan mengambil sikap baik membeli dan menjual investasi Anda sesuai analisa yang Anda lakukan. Strategi ini membutuhkan kejelian dalam membaca keadaan. Untuk itu, tren pasar, kondisi ekonomi dan politik, kinerja perusahaan (emiten), semuanya merupakan faktor yang berdampak terhadap pengambilan keputusan dalam strategi investasi aktif.
Contohnya yang tepat adalah investasi saham. Seorang investor saham yang handal secara aktif akan terus memantau keadaan, untuk kemudian mengambil keputusan kapan ia harus membeli saham dan kapan saat yang tepat untuk menjualnya. Aktivitas seperti inilah yang membuat investasi aktif membutuhkan biaya yang lebih, karena perlu ada biaya yang dikeluarkan setiap kali terjadi tranksaksi. Selain itu, risiko kegagalan pun jauh lebih besar meskipun memang menawarkan potensi keuntungan yang menggiurkan.
Semakin sering seorang investor aktif berhasil membaca peluang dengan tepat, maka semakin besar juga keuntungan yang ia dapatkan. Sebaliknya, ia juga bisa merugi apabila ia kurang jeli dalam membaca data yang terjadi dan mengambil keputusan yang salah.
Passive Investing adalah strategi investasi pasif adalah membiarkan investasi Anda mengikuti naik turun performa indeks pasar, tanpa perlu sering bereaksi. Strategi ini tepat untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang, sehingga tidak harus selalu memantau kinerja investasi Anda setiap hari.
Bagi seorang investor pasif, memiliki prinsip untuk tidak tergoda geliat pasar pun menjadi hal yang penting. Hal ini untuk menghindarkan diri Anda dari godaan untuk bereaksi atau pun mengantisipasi berbagai perkembangan di pasar.
Strategi ini juga membutuhkan biaya yang lebih rendah dibanding investasi aktif karena tidak banyak biaya yang keluar untuk aktivitas jual beli. Selain itu, investasi ini juga cocok untuk Anda yang ingin menghindari risiko karena memang tidak membutuhkan banyak analisis dan manuver. Beberapa contoh jenis investasi yang sesuai dengan strategi ini adalah investasi properti, asuransi unit link, atau deposito.
Well, itulah materi yang telah kami paparkan. Jika info
materi ini bermanfaat, jangan lupa untuk share ke teman-teman
yang lain, ya. Yuk saling berbagi dan menebar kebaikan.
Salam Pasar Modal, Salam Investasi!