Tito Sulistio selaku Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi dan makan minum yang terdapat di Bali memiliki potensi besar untuk melantai di bursa saham. Pernyataan ini didasari atas data yang menyatakan bahwa Bali bisa mendatangkan sebanyak kurang lebih 5 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya.
Coco grup menjadi salah satu perusahaan yang sangat berpotensi karena telah memiliki 300 gerai dan 4 hotel yang tersebar di Bali. Beliau menilai bahwa Bali sangat diuntungkan karena merupakan daerah dengan clustering industry yang bagus, misalnya saja Ubud yang menjadi pusat seni lukisan dan celuk yang menjadi pusat kerajinan perak yang pastinya menarik para wisatawan.
Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan sendiri, kinerja pasar di bali memiliki pergerakan yang positif. Hal tersebut ditunjukan dengan pertumbuhan investor dibulan Februari 2018 sebesar 28,06 % atau sebanyak 11.264 yang awalnya hanya sebesar 8.796 rekening pada tahun 2017 kemarin.
Selain itu nilai transaksi pada Februari 2018 meningkat sebesar 69,21% atau sebesar Rp1.448 miliar dibandingkan posisi pada tahun 2017 yang hanya sebesar Rp856 miliar. Perkembangan lainnya juga tampak pada meningkatnya reksadana, yang awalnya hanya berjumlah 6.341 pada tahun 2017, kini menigkat sebesar 60,35 % atau 10.618 pada bulan Februari 2018.
Sumber: bisnis.com