THE S.T.A.R Secret Technique of Analyst Research


Judul Buku                  : THE S.T.A.R Secret Technique of Analyst Research
                                    Pengarang                   : Vicella Tjhin, Aria Santoso
Penerbit                       : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit                : 2017
Tebal Halaman            : 183 halaman

Buku ini ditulis oleh seorang pemgamat pasar modal, narasumber, dan pengajar untuk program certified securities Analyst, beliau bernama Vicella Tjhin, dan Aria Santoso yang dikenal sebagai trainer dan coach di dunia pasar modal.
Dalam buku The STAR yang ditulis oleh Vicella dan Aria ini dijelaskan mengenai rahasia teknik untuk melakukan analisis saham. Semua contoh riset dalam buku ini disajikan sebagai informasi dan tidak diartikan sebagai tawaran atau ajakan untuk menjual, membeli, atau memesan efek dan/atau instrumen keuangan lainnya. Sehingga para pembaca diharapkan melakukan penilaian sendiri secara independen atas informasi yang terdapat dalam sebuah contoh riset ini, dengan mempertimbangkan tujuan investasi,kondisi, dan kebutuhan keuangan masing-massing. Tujuan diterbitkannya buku ini adalah agar mengetahui bbagaimana cara mudah mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Yang didalamnya meliputi pendahuluan, macam-macam riset Analisis, penulisan riset analisis, cara mendapatkan riset analisis, CORCS, company, recomendation, objective, compare, dan  save the reason.
Untuk memulai penjelasan, buku ini menjelaskan gambaran umum tentang macam-macam riset analisis yang dapat dilakukan oleh investor maupun calon investor. Dalam macam-macam riset tersebut dijelaskan bahwa ada 2 jenis riset yaitu riset analisa fundamental yang memiliki tiga aspek untuk diperhatikan dalam analisisnya yang meliputi kondisi ekonomi, kondisi industri dan kondisi perusahaan itu sendiri. Lalu ada analisa teknikal yang merupakan riset berdasarkan analisa pergerakan harga saham, yang direpresentasikan dalam bentuk grafik.
Dalam proses penulisan riset analis dapat disimpulkan bahwa untuk analisis saham yang melakukan penawaran umum perdana penerapan dari analisis fundamental dilakukan oleh analis. Dimana dari ketiga aspek tersebut analis akan memberikan asumsi-asumsi untuk valuasi harga wajar perusahaan tersebut. Analis memberikan pandangan yang objektif dari analisisnya dan membandingkannya dengan proyeksi perusahaan. Asumsi setiap analis yang berbeda akan menimbulkan perbedaan perhitungan harga wajar perusahaan. Setelahnya ada analisis kinerja dari public expose, analisis laporan keuangan terbitan, laporan hasil bulanan, analisis aksi korporasi perusahaan, kunjungan perusahaan yang diperuntukan pada investor asing dan juga analis yang membuat janji dengan investor relation perusahaan yang dituju, serta ada analyst meeting yang dilakukan oleh perusahaan publik. Dalam analisis teknikalnya dituliskan bahwa untuk memluai proses analisis dapat dilakukan dengan belajar melalui internet, buku-buku serta pelatihan.
Buku ini menjelaskan dalam melakukan analisis, keberadaan riset analis sangat penting dikarenakan investor dapat melakukan analisis dengan membaca riset-riset analis yang telah terbit. Ada enam cara untuk mendapatkan riset analis tersebut, yaitu melalui : Pembukaan rekening di beberapa perusahaan sekuritas, melakukan pertukaran hasil analisis dengan sesama investor, berteman dengan analis untuk memperoleh hasil riset mereka, mengikuti perkumpulan dengan para trader dan investor, melihat website perusahaan sekuritas dan menjadi anggota milis.
Dari riset para analis yang dibaca, ada lima hal yang harus diperhatikan yang dapat dikatakan sebagai analisis CROCS yaitu Compay, Recommendation, Objective, Compare dan Save The Reason.
Pada bab ke enam menjelaskan bahwa harus memilih perusahaan yang benar. Ada banyak perusahaan yang bagus. Mana yang kita pilih tergantug dari selera kita dan sesuaikan pilihan perusahaan dengan preferensi kita. Dalam memilih perusahaan investor harus mengenali profil resiko diri sendiri untuk mengetahui perusahaan mana yang sesuai dengan preferendi mereka. Ada orang yang konservatif, dia suka perusahaan yang pertumbuhannya stabil dan ada orang yang lebih agresif, dia memilih perusahaan yang sedang ekspansif besar-besaran. Pada umumnya, nama-nama perusahaan yang tercatat di BEI sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Prrusahaan-perusahaan yang disukai oleh investor adalah perusahaan yang sahamnya cukup sering ditransaksikan, yaitu perusahaan-perusahaan yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ45 karena perusahaan -perusahan tersebut memiliki kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan yang baik. Tidak hanya LQ45.  Ada kalanya  analis juga melakukan riset terhadap saham-saham perusahaan lain. Perusahaaan-perusahaan yang dianggap memiliki prospek bagus. Walaupun transaksi sahamnya tidak sebanyak saham-saham dalam indeks LQ45.
Didalam bab ke tujuh disebutkan bahwa ketika kita membaca riset analis. Setelah tahu perusahaannya, kita lihat/mengamati rekomendasi dari si analis. Umumnya ada 3 jenis rekomendasi. Yaitu, yang pertama Buy(beli/menambah) berarti harga sekarang masih dianggap rendah dari valuasi harga wajarnya, sehingga masih ada potensi kenaikan harga. Jadi kalau belum punya sahamnya, bisa melakukan aksi beli dan jika punya sahamnya, bisa menambah jumlah sahamnya. Yang kedua Hold (tahan) berarti harga sekarang sudah berada di valuasi harga wajarnya. Jadi kenaikan sudah tidak bisa diharapkan, tetapi juga kecil kemungkinannya terjadi penurunan harga. Investor dapat tetap memegang saham perusahaan tersebut. Yang ketiga adalah sel (jual) berarti harga sekarang dianggap sudah lebih tinggi dari valuasi harga wajarnya. Jadi sudah tidak mungkin lagi mengharapkan adanya kenaikan harga dan kemungkinan besar harga akan turun. Karena harga dianggap sudah terlalu mahal, sebaiknya melakukan aksi jual. Jadi jika ingin membeli saham sebaiknya kita lihat dulu rekomendasi prospeknya  apakah baik atau buruk. Kalau tidak baik akan sulit bagi perusahaan-perusahaan untuk memiliki kinerja yang  menarik.
Pada bab ke delapan ini menegaskan bahwa objective dalam riset analis adalah target harga. Sasaran keuntungan yang ingin kita dapatkan. Target harga adalah harga wajar dari perusahaan tersebut. Dalam menuju taergetnya, harga saham akan bergerak naik turun, tetapi saham, nilai perusahaa nya tetap sama dan target harganya tetap sama. Ketika target sudah tercapai barulah kita jual sahamnya pada bab ini juga dijelaskan bahwa ketika analis mengeluarkan riset terbarunya kita harus melihatnya lagi. Apakah ada perubahan target harga? Kalau ada, berarti kita harus menyesuaikan target kita. Selain target harga, ada juga target waktu. Biasanya waktu yang ditetapkan oleh analis untuk mencapai target harga itu adalah 12 bulam, dihitung dari tanggal riset diterbitkan.
Pada bab ke sembilan, untuk mengatasi kebingungan karena perbedaan rekomendasi-rekomendasi tersebut kita perlu mengumpulkan beberapa riset analisa fundamental dari beberapa perusahaan sekuritas. Lalu kita lihat rekomendasi apa tang paling banyak. Apakah lebih banyak yang merekomendasikan jual atau lebih banayk yang merekomendasikan beli. Lalu kita lihat juga targetnya atau valuasi harga wajarnya apakah terdapat perbedaan yang jauh antara riset analisa fundamental perusahaan-perusahaan sekuritas tersebut. Apabila keduanya sama, maka kita bisa ambil rata-rata harganya. Tetapi jika ada satu atau dua hasil riset yang valuasi harga wajarnya berbeda jauh, maka perlu dilihat lagi alasan terjadinya perbedaan itu. Jadi dalam berinvestasi melmilih yang mana yang kita inginkan. Jika ragu dengan satu yang berbeda, jangan membeli saham karena potensi keuntungan dari yang satu itu kurang dari target keuntungan yang kita inginkan.
Didalam bab sepuluh ini menyebutkan bahwa tidak semua orang memiliki kesabbaran dan mempunyai minat yang tinggi. Mereka hanya ingin pengetahuan praktis saja. Tetapi itu sudah cukup membantu saat mengambil keputusan investasinya. Keputusan tradingnya. Karena mereka hanya memanfaatkan pergerakan harga. Ketika harga sudah bergeraj sesuai yang diharapkan, mereka menjual sahamnya dan menikmati keuntungannya.
Disini juga dijelaskan bahwa tidak semua orang juga memiliki kemampuan yang cukup untuk memahami keseluruhan riset. Atau bisa juga orang tersebut memiliki kemampuan, tetaoi tidak punya cukup waktu untuk membaca riset sampai selesai. Masing-masing orang bebas menentukan pilihannya. Yang paling penting tujuan akhir tercapai. Yaitu mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan sehingga akan merasa puas dan senang.
Buku The STAR ini memiliki kelebihan, buku ini sangat menarik dan pada saat membacanya orang-orang yang tertarik berinvestasi di saham dan ingin mendapatkan nilai lebih dari laporan riset yang dikeluarkan oleh berbagai broker ternama di indonesia. Bahasanya renyah dan mudah dicerna, tanpa mengurangi substansi yang akan membantu investor-investor pemula tentang bagaimana mendapat nilai lebih dari laporan riset fundamental. Analisis fundamental memiliki kecenderungan  untuk lebih sering mengeluarkan laporan yang bernada posituf daripada laporan yang bernada negatif. Kalau dirata-rata mungkin lebih dari 80% laporan para analis bernada positif dan 20% atau kurang yang bernada netral ataupun negarif. Karena mereka ingin menjaga hubungan  baik dengan menajemen perusahaan yang mereka teliti. Oleh karena itu pembaca laporan riset fundamental perlu sadar bahwa seringkali rekomendasi yang bersifat nerral sebenarnya menyirat bahwa analisnya ingin berkata “SELL” tapi tidak berani.
Buku ini memiliki cara unik untuk menyampaikan informasi yang dapat dikatakan menggunakan bahasa yang renyah. Namun bahasan yang menggunakan kejadian yang dilakukan oleh penulis dalam pengalaman yang pernah dilaluinya terlalu bertele-tele sehingga dapat membuat beberapa pembaca akan malas untuk membaca bagian awal dari setiap babnya.