[Event] Capital Market Fair (CMF) 2018 - Seminar Nasional


SEMINAR NASIONAL PASAR MODAL 2018


KSPM FEB UNEJ-Seminar Nasional Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membahas topik terkini dalam dunia perekonomian khususnya pasar modal bersama para pakar dan ahli, dengan tujuan untuk menambah wawasan dan memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang topik tersebut kepada para peserta seminar. Kegiatan ini adalah salah satu dari serangkaian acara Capital Market Fair (CMF) yang merupakan progam kerja tahunan dari Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Seminar Nasional KSPM tahun ini diadakan pada tanggal 17 November 2018 di Gedung Soetardjo Universitas Jember.

Perekonomian dunia ada karena dimulai dari adanya sebuah kebutuhan yang menunjang keberlangsungan hidup manusia di bumi, keberlangsungan hidup tersebut menimbulkan kebutuhan. Menurut Adam Smith, kebutuhan ekonomi dibagi menjadi tiga bagian, priemer, skunder, tersier yang mana dari situlah dalam memenuhi kebutuhan perlu adanya Sumber Daya Alam (SDA). Tidak hanya itu, kebutuhan manusia tidak bias di penuhi dengan apa yang di sediakan oleh alam di manfaatkan secara langsung, akan tetapi di butuhkan juga pengolahan SDA tersebut untuk menjadi barang atau jasa yang dapat digunakan langsung oleh manusia.

Pengolahan SDA dalam prekonomian membutuhkan semacam alat dan tenaga kerja untuk merubah barang mentah menjadi barang jadi. Hal ini menjadi masalah dalam perkembangan ekonomi agar menjadi lebih efesien dan efektif. Dari permasalahan tersebut manusia terus berinovasi untuk mencapai efektivitas dan efesiensi dalam melakukan peroses-peroses pengolahan tersebut. Dalam peradaban perkembangan peroses pengolahan itu sangat beragam di mulai dari manual sampai didukung dengan adanya teknologi, kelompok yang kemudian dalam tren sekarang disebut perusahaan yang di dalam terdapat sebuah peroses-proses yang di sebut produksi, yang di implentasikan dalam bentuk pabrik atau semacamnya.

Proses produksi itu sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan relevansi pemenuhan kebutuhan keberlangsungan hidup manusia di bumi. Manusia di bumi terkelompok menjadi kebangsaan yang di naungi oleh badan besar yaitu kenegaraan, yang mana keberlangsungan hidup bangsanya menjadi hal paling vital, sehingga hal itu kita kenal dengan kesejahteraan bangsa, maka oleh karena itu Negara memberi support yang begitu besar dalam kesejahteran rakyatnya melewati perusahaan-perushaan yang itu menjadi bahan penunjang ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan bagi bangsanya atau masyarakat yang dinauingi tersebut.

Perekonomian dunia yang sedang berlangsung dan berangsur-angsur melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan bangsanya dapat dinilai dari sebgaimana kesejahteraan itu dapat dinikmati bagi seluruh rakyatnya, bukan hanya dari hal alat pemenuhan kebutuhan semata akan tetapi kenyamanan bagi rakyatnya tidak adanya rasa tertekan oleh proses produksi tersebut, maka dari itu perusahaan melakukan inovasi secara continue yang pada akhirnya akan merujuk pada hal yang praktis dalam melakukan proses produksi, maka dari sanalah dapat kita nikmati kemerdekaan secara hakiki dapat di nikmati oleh masyarakatnya dalam bidang ekonomi.

Dalam peroses produksi perusahaan juga membutuhkan biaya untuk berinovasi lebih lanjut menuju arah yang lebih efesien dan efektif, sehingga perushaan dalam proses produksinya akan terhambat jika tidak diimangi dengan sumber modal yang kurang memadai, maka dari itu perusahaan membuka ekspansi modal terhadap orang luar dengan cara menukarkan surat berharga terhadap modal yang dibutuhkan. Hal ini menjadi permsalahan juga di kalangan perekonomian dunia sehingga timbullah sebuh pasar yang memperjual belikan surat berharga tersebut, yang pada awalnya di awali di Amerika Serikat yang kemudian masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan belanda dan sampai sekarang menjadi bahan perbincangan hangat dikalangan ekonom Indonesia.

Para ekonom di dunia menjelaskan bahwa perekonomian sebuah Negara dikatakan mandiri apabila dapat melakukan produksi sendiri dalam pemenuhan kebutuhan rakyatnya, baik dari segi perusahaan atau SDA-nya. Maka dari itu para pemodal yang mengalokasikan dananya untuk menjadi modal dalam suatu perusahaan diharapkan dari pemodal domestic atau pemodal dalam negri, dengan begitulah perekonomian suatu Negara bias dikatakan mandiri.

Di Indonesia masih banyak perusahaan-perusahaan yang beroperasi pemodal di dalamnya terdapat pemodal-pemodal asing, hal ini menjadi permasalahan besar, karena dalam ilmu keperuahaan pemodal mempengaruhi keputusan keputusan yang akan diambil dalam menjalankan operasi perusahaan tersebut, baik dari produksi atau kerja organisasi dan ekspansi peruhaan dalam bidang distribusi halis produksi.

Dengan inilah kami dari Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Jember mengangkat tema Investasi di Pasar Modal Menjadi Pilihan Tepat bagi Generasi Milenial dan menghadirkan beberapa tokoh ekonomi Indonesia dan motivator yang berasal dari investor muda Indonesia, karena mengingat objek yang kami sasar adalah para pemuda yang sekarang sudah identik dengan label generasi milenial.

Adapun pemateri yang kami hadirkan diantaranya adalah Rifnal Alfani selaku Kepala Sub Bagian Pengawas Pasar Modal Otorasi Jasa Kuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur, Adhe Citra Widiatmoko,S.T. selaku Head of Marketing Area 2 Retail Division PT Indo Premier Sekuritas, Jonnathan Jordian,S.E.,CT.,CRA., RSA., CPS selaku motivator, investor, sekaligus equity analyst, dan Lia Rachmawati,S.E.,M.Ak. selaku Ketua Galeri Investasi BEI STIE Mandala Jember. Tidak lupa juga Moderator kebanggaan kami Prof. Drs. Tatang Ary Gumanti, M.Buss.Acc., Ph.D. selaku Dosen dan Konsultan Senior Lab FEB Universitas Jember.

Kami berharap dengan adanya forum besar ini dapat menyadarkan dan menggerakkan para pemuda khususnya para mahasiswa/mahasiswi untuk melakukan investasi di pasar modal agar cita-cita untuk menjadi Negara mandiri tercapai, dan tidak terbelenggu dengan jajahan kebutuhan modal perusahaan yang merekrut pemodal dari luar negri atau asing tersebut.

Berikut foto dalam pelaksanaan kegiatan Capital Market Fair 2018 - Seminar Nasional:






[Event] Capital Market Fair (CMF) 2018 - Sekolah Pasar Modal (SPM)


SEKOLAH PASAR MODAL 2018



KSPM FEB UNEJ-Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah program edukasi dan sosialisasi pasar modal yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) yang bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pihak Sekuritas. Kegiatan ini merupakan salah satu dari serangkaian acara Capital Market Fair (CMF) yang merupakan progam kerja tahunan dari KSPM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Sekolah Pasar Modal KSPM FEB UNEJ 2018 dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00.

Adapun tujuan dari kegiatan Sekolah Pasar Modal ini adalah untuk.
1.     Memberikan edukasi yang benar tentang investasi;
2.     Memperkenalkan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi.
3.     Sarana pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat yang tertarik mempelajari investasi dalam pasar modal.
4.     Membentuk investor muda yang berkualitas di pasar modal Indonesia.
5.     Meningkatkan eksistensi Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember sebagai wadah berinvestasi bagi mahasiswa dan masyarakat di lingkungan Universitas Jember.

Sekolah Pasar Modal tahun ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu SPM Level 1 dengan materi ‘Gambaran Umum Pasar Modal’ dan SPM Level 2 dengan materi ‘Analisis Teknikal dan Fundamental serta Online Trading’.

SPM Level 1 dengan pemateri dari Bursa Efek Indonesia Surabaya yaitu Bapak Dyan Fajar Mahardika menjelaskan tentang bagaimana seluk beluk Pasar Modal dan investasi saham. Pada SPM level 1 ini para peserta mendapat gambaran umum tentang pasar modal, tentang investasi khususnya investasi saham, dan bagaimana cara berinvestasi saham di pasar modal Indonesia.


Untuk SPM Level 2 penyampaian materi dilakukan oleh Marketing Officer PT Indo Premier Sekuritas, IPOT Malang, Zanuar Priyatno. Bapak Zanuar menjelaskan tentang analisis teknikal dan fundamental serta cara melakukan transaksi menggunakan aplikasi trading untuk jual beli saham. Bapak Zanuar berpendapat untuk menganalisis saham, pertama kita harus mengenal perusahaan tersebut kemudian kita analisa saham tersebut menggunakan rasio keuangan misalnya Net Profit, ROA, ROE, PER, dan Debt/Equity.

Peserta yang datang berasal dari mahasiswa Universitas Jember maupun di Luar Universitas Jember dan Umum (dari luar Jember). Para peserta sangat antusias dan menyimak penjelasan dari kedua pemateri serta aktif menanyakan tentang apa yang sudah dijelaskan oleh kedua pemateri tersebut. Acara SPM ditutup dengan acara Tanya jawab dan pemberian doorprize saldo untuk akun saham sebesar 100.000 Rupiah.

Berikut Foto Kegiatan Capital Market Fair 2018 - Sekolah Pasar Modal (SPM) :



Bursa VS OTC

KSPM FEB UNEJ-Pembelian instrumen pasar modal berupa efek dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perusahaan Efek. Perusahaan efek selanjutnya akan melaksanakan transaksi jual beli efek melalui dua cara. Tidak hanya melalui Bursa Efek tempat perusahaan efek tergabung sebagai anggota yang disebut transaksi bursa, namun dapat juga dilakukan diluar bursa yang disebut OTC (over the counter).
            Dulu sebelum teknologi berkembang secanggih sekarang, bursa efek melakukan transaksi dengan cara saling berteriak untuk melaksanakan tawar menawar yang disebut outcry. Bursa menjadi tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli yang siap melakukan penawaran efek. Terbentuknya harga dilakukan melalui proses pelelangan dimana akan terpilih bagi penjual dengan harga terendah dan pembeli dengan harga tertinggi yang akan dijadikan prioritas. Pelelangan dilakukan dengan memilih siapa penawar yang lebih cepat menyampaikan tawarannya. Transaksi bursa ini sering disebut menganut azas prioritas waktu dan harga (time and price priority).
            Kini di jaman yang semakin maju, bursa tidak lagi berupa tempat namun dapat berupa teknologi yang menjadi sarana melakukan transaksi jual beli efek. OTC merupakan suatu cara untuk memperdagangkan efek melakukan jaringan telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat yang akan mempertemukan para penjual dan pembeli efek. Secara garis besar OTC adalah sebuah pasar modal yang tidak terdaftar di stock exchange seperti Bursa Efek Indonesia.
           
Berikut merupakan beberapa karakteristik transaksi OTC:

  • Harga pasar efek OTC terbentuk dari pertemuan kekuatan penawaran dan permintaan oleh dealer. Dealer berperan sebagai pihak kedua yang melakukan perdagangan surat efek tertentu dengan menawarkan untuk menjual atau membeli dengan harga tertentu. Pada bursa biasanya dilakukan oleh pialang.


  • Transaksi OTC yang dilakukan atas surat efek yang terdaftar (listed) di bursa efek disebut Pasar Tersier (Third Market). Pasar ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan investor institusional besar seperti Mutual Fund dan Asuransi Jiwa.


  • Terdapat transaksi yang dinamakan sebagai Pasar Kuarter dimana transaksi dapat langsung dilakukan oleh penjual dan pembeli institusional besar. Bisa menggunakan perusahaan pialang.


  •  Apabila transaksi di bursa dilaksanakan berdasarkan standar atau ketetapan bursa, maka OTC sifatnya lebih bebas baik jumlah efek maupun waktu melakukan transaksi.



Weekly Update : Strategi Berinvestasi Menghadapi Pelemahan Rupiah


Strategi Berinvestasi Menghadapi Pelemahan Rupiah
KSPM FEB UNEJ-Seperti yang kita ketahui pada pertengahan tahun 2018 ini terjadi pelemahan rupiah yang cukup membuat perekonomian Indonesia tersentak. Pasalnya pelemahan rupiah ini mengakibatkan sentimen negatif bagi pasar yang membuat berbagai perusahaan menanggung beban yang lebih besar dari sebelumnya. Meskipun pelemahan yang terjadi hanya sebesar 400-an yaitu dari Rp. 13.300,- naik menjadi Rp. 13.700,-. Untuk menanggulangi kejadian tersebut terulang kembali, maka berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh investor, yaitu:
1.     Cek Bahan Baku Yang Dipakai Perusahaan
Cek apakah bahan baku yang dimiliki perusahaan berorientasi pada bahan baku impor. Terjadinya pelemahan pada rupiah akan mengakibatkan tekanan bagi perusahaan yang memperoleh bahan baku dari kegiatan impor. Biaya bahan baku impor akan menjadi mahal akibat peristiwa ini.
2.     Cek Utang perusahaan
Selanjutnya, pastikan apakah perusahaan memiliki utang dalam mata uang asing dengan jumlah yang besar atau tidak. Jika utang perusahaan dalam mata uang asing besar khusunya dalam kurs US Dollar makan biaya bunga yang harus dibayarkan perusahaan juga akan bertambah besar.
3.     Cek Pendapatan Ekspor Perusahaan
Kita juga harus melakukan pengecekan pada perusahaan yang pendapatannya berorientasi pada ekspo. Beberapa perusahaan justru akan memperoleh pendpatan yang meningkat akibat terjadinya pelemahan mata uang rupiah terhadap US Dollar karena adanya “pendapatan lebih” dari selisih kurs mata uang.
4.     Waspada Terhadap Melemahnya Nilai tukar Rupiah
Kita dapat mengawasi nilai mata uang rupiah dengan melihat hubungannya dengan IHSG. Untuk menyikapi pelemahan rupiah ini, kita harus menghindari perusahaan bahan bakunya berorientasi pada impor dan memiliki utang dalam mata uang asing dengan jumlah yang besar. Namun kita bisa lebih memilih perusahaan dengan pendapatan yang berorientasi pada kegiatan ekspor.
                  Demikian sedikit strategi untuk menghadapi pelemahan nilai mata uang rupiah. Semoga bermanfaat dan selamat berinvestasi !
Sumber: simasfund.id

THE S.T.A.R Secret Technique of Analyst Research


Judul Buku                  : THE S.T.A.R Secret Technique of Analyst Research
                                    Pengarang                   : Vicella Tjhin, Aria Santoso
Penerbit                       : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit                : 2017
Tebal Halaman            : 183 halaman

Buku ini ditulis oleh seorang pemgamat pasar modal, narasumber, dan pengajar untuk program certified securities Analyst, beliau bernama Vicella Tjhin, dan Aria Santoso yang dikenal sebagai trainer dan coach di dunia pasar modal.
Dalam buku The STAR yang ditulis oleh Vicella dan Aria ini dijelaskan mengenai rahasia teknik untuk melakukan analisis saham. Semua contoh riset dalam buku ini disajikan sebagai informasi dan tidak diartikan sebagai tawaran atau ajakan untuk menjual, membeli, atau memesan efek dan/atau instrumen keuangan lainnya. Sehingga para pembaca diharapkan melakukan penilaian sendiri secara independen atas informasi yang terdapat dalam sebuah contoh riset ini, dengan mempertimbangkan tujuan investasi,kondisi, dan kebutuhan keuangan masing-massing. Tujuan diterbitkannya buku ini adalah agar mengetahui bbagaimana cara mudah mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Yang didalamnya meliputi pendahuluan, macam-macam riset Analisis, penulisan riset analisis, cara mendapatkan riset analisis, CORCS, company, recomendation, objective, compare, dan  save the reason.
Untuk memulai penjelasan, buku ini menjelaskan gambaran umum tentang macam-macam riset analisis yang dapat dilakukan oleh investor maupun calon investor. Dalam macam-macam riset tersebut dijelaskan bahwa ada 2 jenis riset yaitu riset analisa fundamental yang memiliki tiga aspek untuk diperhatikan dalam analisisnya yang meliputi kondisi ekonomi, kondisi industri dan kondisi perusahaan itu sendiri. Lalu ada analisa teknikal yang merupakan riset berdasarkan analisa pergerakan harga saham, yang direpresentasikan dalam bentuk grafik.
Dalam proses penulisan riset analis dapat disimpulkan bahwa untuk analisis saham yang melakukan penawaran umum perdana penerapan dari analisis fundamental dilakukan oleh analis. Dimana dari ketiga aspek tersebut analis akan memberikan asumsi-asumsi untuk valuasi harga wajar perusahaan tersebut. Analis memberikan pandangan yang objektif dari analisisnya dan membandingkannya dengan proyeksi perusahaan. Asumsi setiap analis yang berbeda akan menimbulkan perbedaan perhitungan harga wajar perusahaan. Setelahnya ada analisis kinerja dari public expose, analisis laporan keuangan terbitan, laporan hasil bulanan, analisis aksi korporasi perusahaan, kunjungan perusahaan yang diperuntukan pada investor asing dan juga analis yang membuat janji dengan investor relation perusahaan yang dituju, serta ada analyst meeting yang dilakukan oleh perusahaan publik. Dalam analisis teknikalnya dituliskan bahwa untuk memluai proses analisis dapat dilakukan dengan belajar melalui internet, buku-buku serta pelatihan.
Buku ini menjelaskan dalam melakukan analisis, keberadaan riset analis sangat penting dikarenakan investor dapat melakukan analisis dengan membaca riset-riset analis yang telah terbit. Ada enam cara untuk mendapatkan riset analis tersebut, yaitu melalui : Pembukaan rekening di beberapa perusahaan sekuritas, melakukan pertukaran hasil analisis dengan sesama investor, berteman dengan analis untuk memperoleh hasil riset mereka, mengikuti perkumpulan dengan para trader dan investor, melihat website perusahaan sekuritas dan menjadi anggota milis.
Dari riset para analis yang dibaca, ada lima hal yang harus diperhatikan yang dapat dikatakan sebagai analisis CROCS yaitu Compay, Recommendation, Objective, Compare dan Save The Reason.
Pada bab ke enam menjelaskan bahwa harus memilih perusahaan yang benar. Ada banyak perusahaan yang bagus. Mana yang kita pilih tergantug dari selera kita dan sesuaikan pilihan perusahaan dengan preferensi kita. Dalam memilih perusahaan investor harus mengenali profil resiko diri sendiri untuk mengetahui perusahaan mana yang sesuai dengan preferendi mereka. Ada orang yang konservatif, dia suka perusahaan yang pertumbuhannya stabil dan ada orang yang lebih agresif, dia memilih perusahaan yang sedang ekspansif besar-besaran. Pada umumnya, nama-nama perusahaan yang tercatat di BEI sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Prrusahaan-perusahaan yang disukai oleh investor adalah perusahaan yang sahamnya cukup sering ditransaksikan, yaitu perusahaan-perusahaan yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ45 karena perusahaan -perusahan tersebut memiliki kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan yang baik. Tidak hanya LQ45.  Ada kalanya  analis juga melakukan riset terhadap saham-saham perusahaan lain. Perusahaaan-perusahaan yang dianggap memiliki prospek bagus. Walaupun transaksi sahamnya tidak sebanyak saham-saham dalam indeks LQ45.
Didalam bab ke tujuh disebutkan bahwa ketika kita membaca riset analis. Setelah tahu perusahaannya, kita lihat/mengamati rekomendasi dari si analis. Umumnya ada 3 jenis rekomendasi. Yaitu, yang pertama Buy(beli/menambah) berarti harga sekarang masih dianggap rendah dari valuasi harga wajarnya, sehingga masih ada potensi kenaikan harga. Jadi kalau belum punya sahamnya, bisa melakukan aksi beli dan jika punya sahamnya, bisa menambah jumlah sahamnya. Yang kedua Hold (tahan) berarti harga sekarang sudah berada di valuasi harga wajarnya. Jadi kenaikan sudah tidak bisa diharapkan, tetapi juga kecil kemungkinannya terjadi penurunan harga. Investor dapat tetap memegang saham perusahaan tersebut. Yang ketiga adalah sel (jual) berarti harga sekarang dianggap sudah lebih tinggi dari valuasi harga wajarnya. Jadi sudah tidak mungkin lagi mengharapkan adanya kenaikan harga dan kemungkinan besar harga akan turun. Karena harga dianggap sudah terlalu mahal, sebaiknya melakukan aksi jual. Jadi jika ingin membeli saham sebaiknya kita lihat dulu rekomendasi prospeknya  apakah baik atau buruk. Kalau tidak baik akan sulit bagi perusahaan-perusahaan untuk memiliki kinerja yang  menarik.
Pada bab ke delapan ini menegaskan bahwa objective dalam riset analis adalah target harga. Sasaran keuntungan yang ingin kita dapatkan. Target harga adalah harga wajar dari perusahaan tersebut. Dalam menuju taergetnya, harga saham akan bergerak naik turun, tetapi saham, nilai perusahaa nya tetap sama dan target harganya tetap sama. Ketika target sudah tercapai barulah kita jual sahamnya pada bab ini juga dijelaskan bahwa ketika analis mengeluarkan riset terbarunya kita harus melihatnya lagi. Apakah ada perubahan target harga? Kalau ada, berarti kita harus menyesuaikan target kita. Selain target harga, ada juga target waktu. Biasanya waktu yang ditetapkan oleh analis untuk mencapai target harga itu adalah 12 bulam, dihitung dari tanggal riset diterbitkan.
Pada bab ke sembilan, untuk mengatasi kebingungan karena perbedaan rekomendasi-rekomendasi tersebut kita perlu mengumpulkan beberapa riset analisa fundamental dari beberapa perusahaan sekuritas. Lalu kita lihat rekomendasi apa tang paling banyak. Apakah lebih banyak yang merekomendasikan jual atau lebih banayk yang merekomendasikan beli. Lalu kita lihat juga targetnya atau valuasi harga wajarnya apakah terdapat perbedaan yang jauh antara riset analisa fundamental perusahaan-perusahaan sekuritas tersebut. Apabila keduanya sama, maka kita bisa ambil rata-rata harganya. Tetapi jika ada satu atau dua hasil riset yang valuasi harga wajarnya berbeda jauh, maka perlu dilihat lagi alasan terjadinya perbedaan itu. Jadi dalam berinvestasi melmilih yang mana yang kita inginkan. Jika ragu dengan satu yang berbeda, jangan membeli saham karena potensi keuntungan dari yang satu itu kurang dari target keuntungan yang kita inginkan.
Didalam bab sepuluh ini menyebutkan bahwa tidak semua orang memiliki kesabbaran dan mempunyai minat yang tinggi. Mereka hanya ingin pengetahuan praktis saja. Tetapi itu sudah cukup membantu saat mengambil keputusan investasinya. Keputusan tradingnya. Karena mereka hanya memanfaatkan pergerakan harga. Ketika harga sudah bergeraj sesuai yang diharapkan, mereka menjual sahamnya dan menikmati keuntungannya.
Disini juga dijelaskan bahwa tidak semua orang juga memiliki kemampuan yang cukup untuk memahami keseluruhan riset. Atau bisa juga orang tersebut memiliki kemampuan, tetaoi tidak punya cukup waktu untuk membaca riset sampai selesai. Masing-masing orang bebas menentukan pilihannya. Yang paling penting tujuan akhir tercapai. Yaitu mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan sehingga akan merasa puas dan senang.
Buku The STAR ini memiliki kelebihan, buku ini sangat menarik dan pada saat membacanya orang-orang yang tertarik berinvestasi di saham dan ingin mendapatkan nilai lebih dari laporan riset yang dikeluarkan oleh berbagai broker ternama di indonesia. Bahasanya renyah dan mudah dicerna, tanpa mengurangi substansi yang akan membantu investor-investor pemula tentang bagaimana mendapat nilai lebih dari laporan riset fundamental. Analisis fundamental memiliki kecenderungan  untuk lebih sering mengeluarkan laporan yang bernada posituf daripada laporan yang bernada negatif. Kalau dirata-rata mungkin lebih dari 80% laporan para analis bernada positif dan 20% atau kurang yang bernada netral ataupun negarif. Karena mereka ingin menjaga hubungan  baik dengan menajemen perusahaan yang mereka teliti. Oleh karena itu pembaca laporan riset fundamental perlu sadar bahwa seringkali rekomendasi yang bersifat nerral sebenarnya menyirat bahwa analisnya ingin berkata “SELL” tapi tidak berani.
Buku ini memiliki cara unik untuk menyampaikan informasi yang dapat dikatakan menggunakan bahasa yang renyah. Namun bahasan yang menggunakan kejadian yang dilakukan oleh penulis dalam pengalaman yang pernah dilaluinya terlalu bertele-tele sehingga dapat membuat beberapa pembaca akan malas untuk membaca bagian awal dari setiap babnya.

Weekly update : 3 Kategori Saham


3 Kategori Saham



Dalam bursa saham, ada beberapa istilah yang digunakan saat membicarakan saham. Istilah Saham Lapis Satu, Lapis Dua, dan Lapis Tiga sudah menjadi kosakata khusus yang digunakan dalam dunia saham. Pennggunaan istilah tersebut dimaksudkan untuk mengelompokkan jenis saham berdasarkan kriteria-kriteria yang dimiliki dan kualitasnya.
1.     Saham First Liner (Saham Lapis Satu)
Saham ini disebut juga saham Blue Chip yang merupakan saham lapisan pertema yang memiliki kapitalisasi yang besar dan likuiditas yang tinggi. Saham-saham seperti ini pada umumnya termasuk ke dalam Indeks LQ 45 yang menggambarkan 45 saham teraktif dan terlikuid di lantai bursa selama beberapa periode. Contoh dari saham lapis pertama ialah: ASII (PT Astra International Indonesia, Tbk.), PTBA (PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk.), dsb.

Pergerakan Indeks ini juga didasarkan pada perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Indeks LQ 45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

1.     Saham Second Liner (Saham Lapis Dua)
Saham lapis kedua merupakan saham yang memiliki kapitalisasi pasar dalam jumlah yang sedang. Tingkat keaktifan saham ini relatif stabil di lantai bursa tetapi tidak menutup kemungkinan ada saham lapis kedua yang sangat aktif diperdagangkan. Contoh: BSDE (PT Bumi Serpong Damai, Tbk.), MYOR (PT Mayora Indah, Tbk.), dll.

2.     Saham Third Liner (Saham Lapis Tiga)
Saham lapis ketiga memiliki kapitalisasi pasar yang sangat rendah sehingga harganya pun pada umumnya cenderung murah. Saham ini juga rentan 'digoreng' oleh investor sehingga perlu kewaspadaan dalam menanamkan modal untuk saham seperti ini. Contoh: TMPI (PT AGIS, Tbk.), dll.

Pembagian itu dilakukan berdasarkan tingkat likuiditasnya. Biasanya semakin banyak saham beredar sebuah perusahaan, maka akan semakin likuid pula sahamnya di transaksikan. Bukan itu saja, faktor kapitalisasi pasar serta reputasi perusahaan juga menjadi penentu untuk masuk dalam saham golongan tertentu.




Artikel asli :

[Event] Capital Market Ramadhan (CMR) 2018: Meet & Greet Alumni KSPM, dan pembagian Takjil


Capital Market Ramadhan 2018


KSPM FEB UNEJ-Capital Market Ramadhan Market (CMR) merupakan salah satu agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSMP). CMR tahun ini mengangkat tema “Berbagi Keceriaan untuk Investasi Akhirat di Bulan Ramadhan”  yang bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antara anggota KSPM yang masih aktif dengan para alumni dan demisioner. Kegiatan ini digunakan sebagai sara untuk berbagi pengalaman dan berbagi untuk meningkatkan semangat berorganisasi.
Di tahun ini, acara CMR dibuat sedemikian rupa agar terlihat menarik, dengan adanya banyaknya doorprize dan fasilitas photoboth yang diberikan oleh panitia untuk para peserta yang ingin mengabadikan momen . selain itu acara CMR tahun ini turut mengundang Usatd Ady suntuk memberikan tausiyah tentang kemuliaan bulan ramadhan.
Kegiatan CMR tahun ini terbagi dua sesi yaitu acara meet and greet dan pembagian takjil yang diadakan di tiga tempat.  Di hari pertama yaitu acara meet and great yang dilaksanakan tanggal 19 Mei 2018 yang berisi sharing pengalam dari para alumni dan tausiyah yang disampaikan oleh ustad Ady.  Bukan hanya dihadiri oleh para alumni , tetapi juga dihadiri oleh para anggota muda.  Di kegiatan meet and great ini benar-benar dimanfaatkan oleh para pengurus serta anggota muda untuk lebih akrab dengan alumni dan menambah wawasan mereka.
Di hari yang kedua , para panitia CMR membagikan takjil yang dibantu oleh beberapa pengurus dan anggota muda . Pembagian takjil dibagi di tiga tempat yang terdiri dari lampu merah stasiun, double way UNEJ, dan lampu merah mastrip.
Dua kegiatan CMR pada tahun ini diharapkan dapat mempererat kekeluargaan , menumbuhkan rasa saling menghargai dan menyambung rasa silahturahmi demi KSPM yang lebih baik kedepannya.
Pengurus dan anggota KSMP mengucapkan Marhaban ya Ramadhan , mohon maaf lahir dan batin. Salam Pasar Modal!!

Sharing cerita dan pengalaman bersama 2 demisioner dan 2 alumni KSPM




Pembagian takjil disebrang jalan, dan beberapa warga disekitar area lampu merah stasiun, double way UNEJ, dan lampu merah mastrip. 

Dengan berakhirnya kegiatan Meet & Greet Alumni, maka berakhir pula serangkaian kegiatan Capital Market Ramadhan 2018. Sampai jumpa lagi di Capital Market Ramadhan 2019!