Company Review: Erajaya Swasembada (ERAA)

     
     Halo sobat, bagaimana kabarnya? Semoga kita selalu dalam keadaan baik dan sehat. Setelah libur panjang tentunya kita sudah punya semangat baru untuk memulai semester baru, dan tentunya kita harus bersemangat untuk trading lagi dong. Kali ini kami dari divisi analisis dan praktikum akan melanjutkan company review yang selalu diterbitkan di setiap bulannya. Sebelumnya kita telah membahas tentang short sell dan margin, kali ini kita akan membahas topik yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat yaitu rencana pemerintah yang akan memblokir  IMEI dari smartphone yang ada di Indonesia yang proses masuknya (impor) tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah yang biasa disebut handphone blackmarket ataupun sejenisnya. Regulasi IMEI ini sendiri tidak serta merta menjadikan handphone ilegal yang sudah beredar tidak akan bisa digunakan lagi, tetapi handphone ilegal tersebut tidak akan bisa menggunakan layanan operator di Indonesia, jadi yang diblokir hanya layanannya saja. Peraturan IMEI ini juga tidak berlaku pada handphone ilegal yang sudah beredar di Indonesia karena peraturan ini hanya akan berlaku untuk handphone ilegal yang masuk setelah peraturan ini diberlakukan. Rencananya peraturan ini ditandatangani pada tanggal 17 Agustus 2019 dan pemerintah memberikan waktu kurang lebih 2 tahun kepada pengguna handphone ilegal sebelum peraturan ini sepenuhnya diberlakukan, karena pemerintah beranggapan bahwa dua tahun adalah waktu yang cukup bagi masyarakat untuk mengganti dengan handphone yang baru dan resmi tentunya.
     Lalu apa pengaruh peraturan tersebut dengan saham ERAA ?. Peraturan tersebut tentu akan berdampak pada pendapatan dari ERAA yang tentunya akan mengalami kenaikan yang berasal dari meningkatnya penjualan produk handphone karena ERAA merupakan salah satu distributor handphone  yang ada di Indonesia, dan tidak hanya itu handphone ilegal yang paling banyak beredar adalah dari merk samsung dan apple sedangkan ERAA yg memiliki toko khusus apple (iBox) tentunya akan sangat diuntungkan dengan adanya peraturan tersebut. Ditambah lagi beberapa bulan lalu ERAA juga bekerja sama dengan Xiaomi yang tentunya juga menjadi penopang pendapatan dari ERAA mengingat Xiaomi sendiri sangat diminati oleh masyarakat. Dari beberapa asumsi diatas dapat ditarik garis besar bahwa peraturan tersebut akan berpengaruh pada fundamental perusahaan terutama peningkatan pendapatan yang akan didapatkan oleh ERAA
     Lalu bagaimana respon pelaku pasar modal utamanya trader dengan adanya regulasi tersebut ?. Berita akan adanya regulasi imei muncul di awal bulan juli kemarin tetapi harga saham ERAA bergerak sideways dan cenderung turun hingga awal agustus kemarin, kami berasumsi bahwa harga saham ERAA masih mencari tren barunya setelah rally dari harga 900an hingga naik ke harga 2000an, dan juga peraturan ini masih bersifat rencana yang belum pasti disahkan atau tidak. Pada awal agustus hingga menjelang tanggal 17 agustus saham ERAA mengalami kenaikan dari harga 1800 ke harga 2100an yang menurut kami banyak pelaku pasar yang berasumsi mereka optimis bahwa pada tangga 17 agustus peraturan ini segera disahkan sehingga mereka berlomba lomba untuk mendapatkan saham ERAA dengan harga yang cukup murah dikarenakan baru saja terkoreksi dari harga 2100an. Dan ternyata pada tanggal 17 Agustus 2019 peraturan batal ditandatangani oleh menteri yang artinya peraturan tersebut batal disahkan yang mengakibatkan saham ERAA mengalami tekanan jual hingga turun menyentuh harga 1500 per lembar sahamnya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa peraturan IMEI juga berpengaruh pada pergerakan harga saham ERAA dan juga pendapatan ERAA.

     Sekian company review dari kami kurang lebihnya kami mohon maaf, apabila ada kritik saran atau mungkin ingin membahas perusahaan atau topik yang ada di pasar modal bisa komen dibawah ya. Dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca company review kali ini terimakasih atas perhatiannya dan semoga bermanfaat.