Company Review: PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA)

Company Review: PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA)



Dividen bisa diartikan sebagai pembagian laba kepada pemegang saham yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jadi apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka bisa jadi pemegang saham perusahaan tersebut akan mendapatkan sebagian laba perusahaan berupa dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Besar kecilnya dividen itu sendiri ditentukan oleh perusahaan tersebut melalui RUPS.
Bagi para investor dividen merupakan hal yang wajib diperhatikan karena dari besar kecilnya dividen itulah para investor memilih dimana dia akan menempatkan modalnya. Untuk mempermudah para investor menentukan pilihannya maka perusahaan yang membagikan dividen yang cukup besar bisa dilihat menggunkan indeks IDX high dividen 20, indeks tersebut berisi 20 perusahaan yang memberikan dividen tertinggi.
Akan tetapi, terkadang terdapat perusahaan yang harga sahamnya jatuh setelah dilakukan pembagian dividen. Contoh dari perusahaan yang harganya jatuh setelah pembagian dividen adalah PTBA dan ITMG. PTBA dan ITMG adalah perusahaan dari satu sektor yang sama yaitu dari sektor tambang dan sama-sama bergerak dalam pertambangan batu bara. Kedua saham ini membagikan dividen yang cukup besar, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 339 per lembar saham sedangkan harga saham PTBA sendiri Rp 3790 per lembar saham pada saat cum date dividen. Sedangkan ITMG membagikan dividen sebesar Rp 2045 per lembar saham dan harga saham ITMG pada saat cum date dividen sebesar Rp 23875 per lembar sahamnya.
Dari kedua contoh saham ITMG dan PTBA, keduanya mengalami penurunan harga yang cukup signifikan setelah pembagian dividen. PTBA membagikan dividen pada tanggal cum date 6 Mei 2019, dan saham PTBA pada hari selanjutnya atau ex date dibuka gap down, dan ditutup dengan penurunan sebesar -10,93%. Sama seperti saham PTBA saham ITMG juga mengalami hal yang sama, ITMG membagikan dividen dengan cum date pada tanggal 2 April 2019, dan keesokan harinya pada tanggal ex date harga saham ITMG dibuka gap down dan ditutup dengan penurunan sebesar 12,5%. Pergerakan harga dari kedua saham tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini.


Jika dilihat dari grafik diatas, setelah pembagian dividen harga saham ITMG terus mengalami penurunan sampai pada tanggal 20 Mei 2019 candlestick ITMG membentuk pola butterfly doji yang mengindikasikan adanya pola balik arah atau reversal. Jika dihitung dari tanggal cum date hingga penutupan tanggal 21 Mei 2019 harga saham ITMG mengalami penurunan dari harga Rp.23875 ke harga Rp.16225 atau turun sekitar 32%.



Sedangkan pada grafik harga saham PTBA hal yang sama juga terjadi. Setelah pembagian dividen harga saham ITMG mengalami penurunan sekitar 27,7% dihitung mulai closing saat cum date hingga tanggal 17 Mei 2019. Harga saham PTBA saat cum date adalah Rp.3790 dan harga pada tanggal 17 Mei 2019 harga saham PTBA adalah Rp.2750 atau turun sebesar Rp.1040.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? mengingat hal itu terjadi hampir di semua saham yang membagikan dividen kepada para investornya. Menurut sahamgain.com disebutkan bahwa hal tersebut umum terjadi dengan istilah dividen trap. Para trader membeli saham dengan harapan mendapat capital gain dikarenakan trader berasumsi apabila perusahaan akan membagikan dividen maka harga saham juga ikut naik, jadi para trader membeli saham jauh jauh hari sebelum pembagian dividen dan menjualnya pada saat cum date sehingga para trader tidak mengharapkan dividen yang dibagikan tetapi mengharapkan capital gain dari adanya berita pembagian dividen yang diharapkan akan mendongkrak harga saham perusahaan hingga hari pembagian dividen atau cum date. Kemungkinan kedua yaitu ada trader yang hanya membeli saham tersebut untuk mendapatkan dividen saja. Jadi trader tersebut membeli saham tersebut mendekati hari cum date, atau bahkan saat cum date dan menjualnya saat ex date sehingga pada saat ex date harga saham banyak mengalami penurunan karena para pemburu dividen akan menjual sahamnya saat ex date.